KBRN, Redelong : Dalam usaha memperhitungkan kekuatan musibah kebakaran rimba dan tempat (Karhutla) yang memberikan ancaman daerah Kabupaten Benar Semarak, Polres Benar Semarak melangsungkan Rapat Koordinir (Rapat koordinasi) Pengendalian dan Mengantisipasi Karhutla, Kamis (3/7/2025). Aktivitas berjalan di Aula Tatag Trawang Tungga Polres Benar Semarak.
Rapat koordinasi ini dipegang secara langsung oleh Kapolres Benar Semarak, AKBP Aris Cai Dwi Susanto, S.I.K., M.I.K. dan didatangi oleh beberapa petinggi penting wilayah, diantaranya Kepala BPBD Benar Semarak Safriadi, S.Pd., M.Pd., Wakapolres KOMPOL Dr. Syabirin, S.H., M.Sang., perwakilan Kodim 0119 Letda Bambang N., beberapa Kabag dan Kasat Polres, Kapolsek barisan, dan camat se-Kabupaten Benar Semarak.
Dalam sambutannya, Kapolres sampaikan animo ke semua pihak yang sejauh ini sudah berusaha keras dalam pengendalian dan penangkalan Karhutla. Dia mengutamakan keutamaan kolaborasi lintasi bidang dalam hadapi musim kemarau yang mulai menerpa daerah Aceh, terutama Benar Semarak, Gayo Lues, dan Aceh tengah.
“Penangkalan Karhutla tidaklah cukup cukup dengan pemadaman saat peristiwa, tetapi harus dimulai pembelajaran ke warga supaya tidak buka tempat dengan dibakar. Patroli, pantauan, dan pendayagunaan tehnologi juga penting,” tegas AKBP Aris.
Kapolres memberikan instruksi semua barisan untuk lakukan pencatatan sumber air yang bisa digunakan saat terjadi kebakaran, dan mempererat pemantauan pada tempat riskan seperti tempat kering dan bangunan yang gampang kebakar.
Tetapi, rintangan dalam pengatasan Karhutla tidak enteng. Rapat koordinasi ungkap sejumlah kendala seperti lokasi titik api yang susah dicapai, masalah dari hewan liar seperti gajah, dan ketidakakuratan mekanisme satelit pada aplikasi deteksi hotspot. Dia mengutamakan supaya program Lancang Kuning masih tetap dipasang di piranti personil karena tak lagi ada di Playstore atau Appstore.
Hasil pantauan memperlihatkan jika musim kemarau sudah mulai masuk daerah Aceh, yang diprediksikan berjalan sampai akhir Juli.
“Dengan keadaan kering ini, kekuatan Karhutla makin tinggi dan memerlukan kesiagaan optimal dari seluruh pihak,” katanya.
Beberapa langkah antisipatif dijelaskan dalam Rapat koordinasi, salah satunya pengujian hotspot, patroli teratur di wilayah riskan, dan tanggapan cepat petugas di atas lapangan saat terjadi kebakaran.
Rapat koordinasi ini ditutup loyalitas bersama untuk perkuat koordinir lintasi bidang dan tingkatkan persiapan hadapi imbas kekeringan dan kekuatan Karhutla di daerah Benar Semarak.